Untuk mendapatkan sebuah pekerjaan, seorang pelamar memang umumnya diharuskan melewati beberapa tahapan yang menjadi syarat oleh perusahaan. Salah satu tahapan yang harus dilewati oleh seorang pekerja adalah wawancara (interview). Perusahaan memang tak mau rugi dengan setiap apa yang dilakukannya, termasuk pada hal rekrutmen ini. Maka dalam mencapai tujuannya mendapatkan keuntungan dari proses rekrutmen ini, perusahaan yang diwakili pihak HRD (Human Resource Development) akan memberikan sejumlah prosedur atau tahapan kepada para pelamar kerja. Prosedur yang salah satunya berupa tes dan wawancara ini dilakukan agar perusahaan tak salah merekrut atau memilih orang untuk dijadikan pegawai.
Pada proses wawancara ini, seorang pelamar kerja akan mendapatkan sejumlah pertanyaan dari pihak HRD yang harus dijawab dengan baik. Untuk Anda yang memang akan menjalani proses interview ini, maka Anda harus memahami dengan baik beberapa pertanyaan yang sering dimunculkan oleh para pewawancara dari pihak HRD ini. Lalu apa saja pertanyaan yang seringkali diajukan oleh pewawancara ini? Berikut ulasannya.
Pertanyaan 1: “Tolong jelaskan tentang diri Anda?”
Pertanyaan pertama yang sering diajukan oleh pewawancara dari pihak HRD adalah, “tolong jelaskan tentang diri Anda?” Jika Anda mendapatkan pertanyaan seperti ini, maka Anda harus bisa menjawabnya dengan ringkas dan pada intinya. Jelaskan tentang apa yang bisa Anda tawarkan dari diri Anda. Pada pertanyaan yang satu ini, si pewawancara ingin mengetahui berapa lama pengalaman Anda, jenis perusahaan, dan hal yang pernah dikerjakan di perusahaan lama. Jangan lupa juga untuk bisa menghubungkan pekerjaan Anda di perusahaan lama Anda dengan passion atau kesukaan dan hobi yang sesuai dengan pekerjaan tersebut. Dari jawaban ini, HRD biasanya akan mampu mengetahui pengetahuan Anda, watak kepribadian dan kemampuan Anda.
Contoh jawaban yang baik dari pertanyaan ini adalah:
"saya pernah bekerja di bidang social media marketing selama 2 tahun. Dalam pekerjaan terakhir, saya memimpin divisi ini dengan tim sebanyak 4 orang. Saya sendiri memiliki kemampuan komunikasi pemasaran digital yang sangat baik dan kemampuan antarpersonal, dan itulah yang memungkinkan saya bekerja dibidang social media marketing ini. Saya sendiri memiliki latar belakang di beberapa perusahaan besar dan kecil. Selain komunikasi pemasaran digital juga memiliki wawasan dibidang media sosial yang up to date."
"saya pernah bekerja di bidang social media marketing selama 2 tahun. Dalam pekerjaan terakhir, saya memimpin divisi ini dengan tim sebanyak 4 orang. Saya sendiri memiliki kemampuan komunikasi pemasaran digital yang sangat baik dan kemampuan antarpersonal, dan itulah yang memungkinkan saya bekerja dibidang social media marketing ini. Saya sendiri memiliki latar belakang di beberapa perusahaan besar dan kecil. Selain komunikasi pemasaran digital juga memiliki wawasan dibidang media sosial yang up to date."
Pertanyaan 2: “Mengapa Anda meninggalkan/berniat meninggalkan pekerjaan terakhir Anda?”
Pertanyaan diatas memang sangat membingungkan bagi kebanyakan pelamar kerja. Jika Anda mendapatkan pertanyaan ini maka Anda harus menjawabnya dengan nada yang mantap, tanpa keraguan dan yang paling penting tanpa kebohongan. Jadi jika Anda memang mendapati perusahaan lama yang kurang menghargai pekerjaan Anda maka katakan saja demikian. Namun dalam kasus ini jangan memojokkan satu pihak dengan menyalahkan mereka dan seolah-olah Anda yang paling benar.
Contoh jawaban yang baik dari pertanyaan dengan kasus sebelumnya adalah:
"perusahaan memang telah banyak berubah dari saat saya memulai bekerja pada hari pertama. Perubahan yang memang membuat posisi saya semakin sulit ini dan membuat saya tidak bisa mengembangkan diri akhirnya membuat saya harus mau tak mau memutuskan untuk keluar, sebuah keputusan yang tidak terpikirkan sebelumnya."
"perusahaan memang telah banyak berubah dari saat saya memulai bekerja pada hari pertama. Perubahan yang memang membuat posisi saya semakin sulit ini dan membuat saya tidak bisa mengembangkan diri akhirnya membuat saya harus mau tak mau memutuskan untuk keluar, sebuah keputusan yang tidak terpikirkan sebelumnya."
Pertanyaan 3: “Mengapa Anda ingin bekerja di perusahaan ini?”
Hati-hati dengan pertanyaan yang satu ini, karena pertanyaan ini sangat menjebak. Bila Anda mendapatkan pertanyaan ini Anda mau harus bisa menjawabnya dengan bijak. Jangan hanya berorientasi uang besar saja saat Anda bekerja di sebuah perusahaan. Meski manusia memang memiliki kewajaran jika mencari uang, namun Anda harus menyatakan hal ini secara impilisit (sugestif). Anda memang harus jujur, dan apabila Anda memang tertarik dengan gaji dari perusahaan tersebut, katakan saja bahwa Anda ingin bisa lebih produktif lagi dan ingin menyongsong masa depan yang lebih cerah lagi.
Tentu jawaban di atas adalah sebuah contoh. Anda tak harus ikut dengan jawaban itu, karena masing-masing orang memiliki alasan dan pandangan yang berbeda-beda terhadap sebuah perusahaan yang dilamarnya. Bisa saja seorang pelamar melamar pekerjaan di sebuah perusahaan karena adanya budaya kerja yang baik. Ada juga orang yang melamar karena ia suka dengan pemimpinnya dan manajemennya, dan alasan-alasan yang lainnya. Maka jawablah pertanyaan tersebut diatas dengan jujur, bijak dan yang terpenting bisa membuat Anda lebih nampak produktif.
Pertanyaan 4:"Kenapa kami harus mempekerjakan Anda?"
Pertanyaan ini juga menjebak. Anda harus hati-hati dengan pertanyaan yang ini juga. Umumnya pelamar akan menjawab dengan kelebihan dan kemampuan yang dimilikinya. Bahan terkadang tak jarang ada beberapa pelamar yang melebih-lebihkan skill dan kemampuan yang dimilikinya dihadapan pewawancara. Anda memang sah-sah saja menyatakan kelebihan, kemampuan dan prestasi Anda dihadapan HRD. Tapi satu hal yang perlu Anda ingat Anda tidak boleh terlalu over (berlebihan). Kenapa? Hal ini dikarenakan tim HRD yang biasanya didominasi oleh orang-orang dari jurusan psikologi sangat mengetahui karakter seseorang jika ia menyatakan sesuatu yang over. Satu hal lagi yang perlu diwaspadai dan bisa menjadi bumerang buat para pelamar adalah menyatakan kelebihannya dengan merendahkan kemampuan orang lain. Jika hal ini Anda lakukan bersiaplah untuk dicoret dan melenggang dengan sebuah penolakan.
Pertanyaan 5: “Apa keunggulan Anda?”
Berikutnya, pertanyaan yang seringkali dilontarkan para pewawancara adalah tentang keunggulan yang dimiiki para pelamar. Untuk menjawab pertanyaan ini dibutuhkan sebuah kejujuran dan kesesuaian dengan posisi yang dilamar. Jangan sampai menyampaikan kelebihan dan kemampuan Anda yang tidak sesuai dengan posisi yang Anda lamar karena Anda akan dianggap kurang teliti dan tidak memperhatikan posisi yang dilamar. Lebih dari itu Anda harus menyampaikan keahlian dan keunggulan yang Anda miliki dengan yakin dan memang dibutuhkan oleh perusahaan. Satu hal lagi jangan berlebihan dalam menyampaikan hal ini.
Pertanyaan 6: “Apa kelemahan terbesar Anda?”
Setelah keunggulan, biasanya HRD akan berlanjut menanyakan kelemahan yang dimiliki pelamar. Untuk menjawab hal ini umumnya para pelamar mengalami banyak kesulitan. Kesulitan ini memang sangat mungkin terjadi karena saat para pelamar diajukan pertanyaan ini mereka merasa dipososi seperti makan buah simalakama (serba salah). Para pelamar ini menganggap jika Mereka mengungkapkan banyak kelemahan, maka mereka bisa tidak lolos atau gagal dalam wawancara. Namun ternyata ada satu teknik untuk bisa menjawab pertanyaan ini. Setiap manusia memang pastinya memiliki kelemahan, namun Anda bisa menggunakan teknik pemilihan kelemahan untuk menjadikannya sebagai kelebihan. Bagaimana caranya? Pilih saja kelemahan seperti saya terlalu tidak sabaran untuk cepat menyelesaikan pekerjaan atau saya mudah marah kepada diri saya ketika saya tidak menyelesaikan dengan baik, dan lain sebagainya.
Pertanyaan 7: “Apa yang Anda ketahui dari perusahaan ini?”
Sebelum pergi untuk interview (wawancara), seorang pelamar memang dianjurkan bahkan diharuskan menggali informasi sebanyak mungkin tentang perusahaan yang akan Anda lamar. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan Anda akan memiliki kemungkinan besar mendapatkan pertanyaan yang menanyakan perusahaan yang Anda lamar. Jika Anda menjawabnya dengan baik maka Anda pandang sebagai orang yang peduli dan serius terhadap lowongan dan perusahaan. Namun jika Anda tidak bisa menjawab, maka Anda akan dianggap sebagai orang yang tidak serius terhadap perusahaan yang akan menjadi tempat ia bekerja.
Pertanyaan 8: “Apakah Anda ada pertanyaan untuk saya?”
Terakhir, pertanyaan yang sering diajukan oleh pewawancara dari tim HRD adalah “Apakah Anda ada pertanyaan untuk saya?” Pernyataan ini biasanya dilontarkan pewawancara di akhir interview. Lalu bagaimana menjawabnya pertanyaan ini dengan baik? Seorang pelamar memang memiliki dua pilihan dari pertanyaan ini, yaitu memberikan pertanyaan atau tidak. Dalam kasus ini Anda sebaiknya memilih untuk mengajukan pertanyaan. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan dengan bertanya Anda mendapatkan nilai lebih karena Anda dianggap memiliki antusias terhadap interview, lowongan, atau posisi dan perusahaan. Ajukan pertanyaan seperti bagaimana deskripsi pekerjaan yang nantinya harus dijalani atau apa saja budaya kerja di perusahaan, dan lain sebagainya.
Selamat Mencoba
Demikianlah informasi mengenai beberapa pertanyaan yang sering muncul pada interview kerja beserta jawaban yang tepat dan sesuai. Maka dari itu untuk Anda yang akan merencanakan menjalankan proses interview ada baiknya Anda memperhatikan dan memahami beberapa pertanyaan yang ada diatas agar proses interview Anda sukses dan Anda diterima bekerja di perusahaan yang Anda inginkan.
EmoticonEmoticon